Assalammualaikum Wr. Wb
 |
| @Masjid Al-Muhtadin |
Sebelumnya, mengingat masih dalam suasana Idul Fitri 1440 H saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin. Pada kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi cerita mengenai libur lebaran 1440 H. Ya, seminggu yang lalu kaum muslimin dan muslimat baru saja merayakan Idul Fitri 1440 H, suatu momen yang sangat ditunggu banyak orang dapat berkumpul dengan keluarga. Banyak keluarga dari luar kota rela jauh-jauh mengikuti tradisi mudik demi berkumpul dan bersilahturahmi dengan keluarga di kampung halaman.
Begitupun dengan saya tidak mau ketinggalan, hari Jum'at 31 Mei 2019 yang merupakan hari terakhir masuk kerja sayapun bergegas untuk melakukan mudik, walaupun dalam hati ada rasa was-was takut nanti ada sidak ke kantor tempat saya kerja. Tapi demi bertemu anak dan istri, Bismillah semoga aman. Hanya saja ada yang beda mudik saya dengan
mudik orang lain, kalau orang lain mudik ke kampung halaman kelahiran, saya malah mudik ke kampung halaman orang lain. Ya, saya harus mudik ke Muara Dua OKU Selatan tempat istri saya berkerja seperti yang pernah saya ceritakan pada postingan sebelumnya. Kami tidak mudik ke Pagaralam (kampung halaman istri saya) ataupun mudik ke Sekayu (kampung halaman saya) mengingat anak kami baru berumur 6 bulan lebih. Rasanya tak tega jika mudik mengajak anak kami yang masih kecil harus menempuh jarak 390 KM.
mudik orang lain, kalau orang lain mudik ke kampung halaman kelahiran, saya malah mudik ke kampung halaman orang lain. Ya, saya harus mudik ke Muara Dua OKU Selatan tempat istri saya berkerja seperti yang pernah saya ceritakan pada postingan sebelumnya. Kami tidak mudik ke Pagaralam (kampung halaman istri saya) ataupun mudik ke Sekayu (kampung halaman saya) mengingat anak kami baru berumur 6 bulan lebih. Rasanya tak tega jika mudik mengajak anak kami yang masih kecil harus menempuh jarak 390 KM.
Ramai, tapi sepi. Itulah yang kami rasakan pada lebaran tahun ini, bagaimana tidak dari 14 pintu kontrakan yang satu deretan dengan kami semuanya pada mudik pulang kampung dalam arti yang sebenarnya. Hanya ada 1 tetangga yang tidak mudik, itupun setelah sholat Ied mereka silahturahmi dengan kerabatnya, sedangkan kami tidak ada tujuan untuk silahturahmi kemana karena tidak ada keluarga di Muara Dua. Bisa dikatakan kami menjadi penjaga kontrakan, sungguh suasana yang sepi-senyap.
Sayang rasanya kalau hari libur hanya dihabiskan di kontrakan saja, mengingat besok (red Minggu tanggal 9 Juni 2019) saya sudah harus kembali ke Sekayu mengingat hari senin sudah harus masuk kerja. Saya dan istripun memutuskan untuk mengajak anak kami pergi ke Muara Dua Water Park. Jangan dibayangkan sam dengan Water Park yang ada di kota-kota besar, tapi lumayan dengan fasilitas hiburan yang disediakan berupa kolam renang, waterboom mini, kolam Ikan Mas, kolam Ikan Arapiama dan ada juga Rusa serta Burung Elang untuk jadi objek foto. Alhamdulillah, liburan yang sederhana tapi cukup menyenangkan, selalu syukri apapun kondisinya dan semoga Idul Fitri tahun depan sudah bisa mudik yang benar- benar mudik sehingga bisa berkumpul dengan keluarga orang tua ataupun mertua.
Sayang rasanya kalau hari libur hanya dihabiskan di kontrakan saja, mengingat besok (red Minggu tanggal 9 Juni 2019) saya sudah harus kembali ke Sekayu mengingat hari senin sudah harus masuk kerja. Saya dan istripun memutuskan untuk mengajak anak kami pergi ke Muara Dua Water Park. Jangan dibayangkan sam dengan Water Park yang ada di kota-kota besar, tapi lumayan dengan fasilitas hiburan yang disediakan berupa kolam renang, waterboom mini, kolam Ikan Mas, kolam Ikan Arapiama dan ada juga Rusa serta Burung Elang untuk jadi objek foto. Alhamdulillah, liburan yang sederhana tapi cukup menyenangkan, selalu syukri apapun kondisinya dan semoga Idul Fitri tahun depan sudah bisa mudik yang benar- benar mudik sehingga bisa berkumpul dengan keluarga orang tua ataupun mertua.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar